Wireless LAN (WLAN atau WIFI) adalah sistem transmisi data yang
didesain untuk menyediakan akses jaringan yang tidak terbatas tempat atau lokasi
antar device komputer dengan menggunakan gelombang radio (Purbo, W.O.,
1998).
Spesifikasi 802.11 [IEEE Std 802.11 (ISO/IEC 8802-11: 1999)] adalah standar
untuk WLAN yang disahkan oleh Electrical and Electronics Engineers (IEEE) pada
tahun 1997. Versi 802.11 ini menyediakan kecepatan transder data 1 Mbps dan 2
Mbps. Versi ini juga menyediakan dasar-dasar metode pensinyalan dan layanan
lainnya. Seperti semua standar 802 IEEE, standar 802.11 berfokus pada 2 level
model OSI yang paling bawah, yaitu physical layer dan link layer. Aplikasi-
aplikasi LAN, sistem operasi jaringan, protocol TCP/IP dan Novel NetWare, dapat
berjalan pada 802.11-compliant WLAN seperti halnya pada ethernet (Anonime-A,2006).
Chillispot adalah Wireless Access Point Controller berbasis open source.
Chillispot merupakan software Captive Portal yang digunakan untuk otentikasi
user Wireless LAN. Cara kerja Chillispot adalah dengan cara meng-capture request
halaman web client dan kemudian di-redirect ke halaman web chillispot untuk
login otentikasi. Data user dan password yang dimasukkan user akan ditransfer ke
server Radius untuk proses otentikasi dan otorisasi hak akses. Apabila data user
dan password ter-otentikasi oleh server radius maka user dapat mengakses
halaman web di internet (Anonim-C, 2006).
Chillispot dikembangkan pada platform sistem operasi Linux tetapi juga
dapat di-compile pada sistem operasi FreeBSD, OpenBSD, Solaris, dan bahkan
Apple OSX. Chillispot dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman C
untuk meningkatkan portabilitas platform sistem operasi yang digunakan.
Untuk membangun hotspot dengan otentikasi, chillispot memerlukan
beberapa item:
• Koneksi internet
• Wireless LAN Access Point
• Radius Server
• Database Server
Radius adalah singkatan dari Remote Authentication Dial-in User Service yang
berfungsi untuk menyediakan mekanisme keamanan dan manajemen user pada
jaringan komputer. Radius diterapkan dalam jaringan dengan model client-server.
Server Radius menyediakan mekanisme keamanan dengan menangani
otentikasi dan otorisasi koneksi yang dilakukan user. Pada saat komputer client
akan menghubungkan diri dengan jaringan maka server Radius akan meminta
identitas user (username dan password) untuk kemudian dicocokkan dengan data
yang ada dalam database server Radius untuk kemudian ditentukan apakah user
diijinkan untuk menggunakan layanan dalam jaringan komputer. Jika proses
otentikasi dan otorisasi berhasil maka proses pelaporan dilakukan, yakni dengan
mencatat semua aktifitas koneksi user, menghitung durasi waktu dan jumlah
transfer data dilakukan oleh user. Proses pelaporan yang dilakukan server Radius
bisa dalam bentuk waktu (detik, menit, jam, dll) maupun dalam bentuk besar
transfer data (Byte, KByte, Mbyte) (Anonim-B, 2006).
Software server Radius yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Freeradius yang bersifat modular dan memiliki banyak fitur. Freeradius
merupakan software server yang berbasis pada open source dan berlisensi GPL.
Analisis Kebutuhan Masukan
Sistem yang dibangun membutuhkan masukan-masukan sebagai berikut:
1. Data user (model subscriber) yang akan didaftarkan.
2. Data jumlah card dan durasi akses layanan WLAN (model card).
3. Data attribute Radius.
4. Data value attribute Radius.
Analisis Kebutuhan Keluaran
Sistem yang dibangun membutuhkan keluaran-keluaran sebagai berikut:
1. Informasi user (Card dan Subscriber)
Sistem dapat digunakan untuk melihat daftar user (Card dan Subscriber) yang
terdaftar.
2. Informasi Card
Sistem menampilkan informasi tentang Card yang telah dibuat, antara lain
Card yang tidak terpakai, Card yang sudah terpakai sebagian, dan Card yang
sudah habis dipakai. Sistem juga dapat menampilkan catatan akses layanan
WLAN (durasi akses dan transfer data) untuk setiap Card.
3. Informasi Subscriber
Sistem menampilkan informasi tentang user yang mendaftar menjadi
subscriber. Sistem juga dapat menampilkan catatan akses layanan WLAN
(durasi akses dan transfer data) yang dilakukan Subscriber.
Kesimpulan hasil analisa studi kasus :
1. Penerapan sistem otentikasi dan otorisasi koneksi user dengan menggunakan
Chillispot dan server Radius memberikan level keamanan jaringan komputer
wireless yang lebih baik. User yang dapat menggunakan layanan jaringan
harus terdaftar dalam sistem sehingga tidak semua orang dapat
menggunakan layanan jaringan.
2. Dengan mekanisme pelaporan detail tentang koneksi yang dilakukan user,
memudahkan administrator dalam memonitor penggunaan layanan jaringan
dan dapat dijadikan dasar bagi pengembangan aplikasi billing yang dapat
diterapkan pada institusi komersial seperti Penyedia Jasa Internet.
3. Aplikasi administrasi server Radius yang dikembangkan memudahkan
administrator dalam mengelola sistem.
sumber : journal.uii.ac.id/index.php/media-informatika/article/view/122/83
SISTEM OTENTIKASI, OTORISASI, DAN PELAPORAN KONEKSI USER PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN CHILLISPOT DAN SERVER RADIUS
Kamis, 29 September 2011 on Label: Tugas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar